Soal-Soal Matematika/Polinomial

Dari testwiki
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
Rumus
  • f(x)=P(x)H(x)+s(x)
  •  Yang dibagi (YD) = Pembagi (P) x Hasil bagi (HB) + Sisa (S) 

Untuk mengetahui hasil bagi dan sisa yakni:

  • Metode pembagian bersusun
  • Metode horner
  • Koefisien tak tentu

1. Berapa hasil bagi dan sisa dari x2+3x6 dibagi x - 4!

  • Metode pembagian bersusun
Jawaban

x+7x4|x2+3x6x24x7x67x2822

Jadi hasil bagi adalah x + 7 dan sisa 22

  • Metode horner
Jawaban

4|13604281722

Jadi hasil bagi adalah x + 7 dan sisa 22

  • Koefisien tak tentu

Untuk soal di atas, karena F(x) berderajat 3 dan P(x) berderajat 2, maka

H(x) berderajat 2 – 1 = 1
S(x) berderajat 1 – 1 = 0

Jadi, misalkan H(x) = ax + b dan S(x) = c

Jawaban

x2+3x6=(x4)(ax+b)+cx2+3x6=ax24ax+bx4b+cx2+3x6=ax2+(4a+b)x(4bc)a=14a+b=34(1)+b=34+b=3b=76=4bc6=4(7)c6=28cc=22

Jadi hasil bagi adalah x + 7 dan sisa 22

Jika hasil bagi adalah bilangan pecahan maka ada dua jenis yang ditentukan sebagai berikut:

I. posisi suku banyak tidak berubah maka hasil bagi harus dibagi konstanta dari faktor hasilnya. Contoh
Berapa hasil dan sisa dari F(x): 2x3+19x2+33x26 dibagi dengan P(x): 2x2+5x3?
Pilihan A

misalkan P: 2x2+5x3=(x+3)(2x1) maka:

P1: x+3=0>x=3
P2: 2x1=0>x=12
-3 2 19 33 -26
0 -6 -39 18
1/2 2 13 -6 -8 (S1)
0 1 7
2 14 1 (S2)
H(x) = 2x+14 harus bagi 1/2 menjadi x+7
S(x) = P1.S2 + S1 = (x+3)1+(8)=x5
Pilihan B

misalkan P: 2x2+5x3=(x+3)(2x1) maka:

P1: 2x1=0>x=12
P2: x+3=0>x=3
1/2 2 19 33 -26
0 1 10 43/2
-3 2 20 43 -9/2 (S1)
0 -6 -42
2 14 1 (S2)
H(x) = 2x+14 harus bagi 1/2 menjadi x+7
S(x) = P1 S2 + S1 = (x12)1+(92)=x102=x5
II. posisi suku banyak dibagi konstanta dari variabel berpangkat tinggi maka sisa harus dikali konstanta dari faktor hasilnya. Contoh
Berapa hasil dan sisa dari F(x): 2x3+19x2+33x26 dibagi dengan P(x): 2x2+5x3?
Pilihan A

misalkan P: 2x2+5x3=(x+3)(2x1) maka:

P1: x+3=0>x=3
P2: 2x1=0>x=12

2x3+19x2+33x26 dibagi 1/2 menjadi x3+192x2+332x13

-3 1 19/2 33/2 -13
0 -3 -39/2 9
1/2 1 13/2 -3 -4 (S1)
0 1/2 7/2
1 7 1/2 (S2)
H(x) = x+7
S(x) = P1.S2 + S1 = (x+3)12+(4)=12x+324=12x52 harus kali 2 menjadi x5
Pilihan B

misalkan P: 2x2+5x3=(x+3)(2x1) maka:

P1: 2x1=0>x=12
P2: x+3=0>x=3

2x3+19x2+33x26 dibagi 1/2 menjadi x3+192x2+332x13

1/2 1 19/2 33/2 -13
0 1/2 5 43/4
-3 1 10 43/2 -9/4 (S1)
0 -3 -21
1 7 1/2 (S2)
H(x) = x+7
S(x) = P1.S2 + S1 = (x12)12+(94)=12x1494=12x104=12x52 harus kali 2 menjadi x5

Teorema

Teorema terdiri dari dua yakni teorema sisa dan teorema faktor.

Teorema sisa
Jika suku banyak F(x) berderajat n dibagi oleh (x – k) maka sisanya adalah F(k).
Jika suku banyak F(x) berderajat n dibagi oleh (ax – b) maka sisanya adalah F(b/a).
Jika suku banyak F(x) berderajat n dibagi oleh (x – a)(x - b) maka sisanya adalah F(a)F(b)abx+aF(b)bF(a)ab.

1. Berapa sisa dari x2+3x6 dibagi x - 4!

f(4) = 42 + 3(4) - 6 = 16 + 12 - 6 = 22

2. Suku banyak f(x) dibagi x−1 sisa 2, dibagi x−2 sisa 7. Suku banyak g(x) dibagi x-1 sisa 10, dibagi x-2 sisa 2. Jika h(x) = f(x) ⋅ g(x) maka berapa sisa pembagian h(x) oleh x2-3x+2?

f(x) dibagi (x-1) sisa 2, maka:
f(x)=H(x)(x1)+2
f(1) = 2
f(x) dibagi (x-2) sisa 7, maka:
f(x)=H(x)(x2)+7
f(2) = 7
g(x) dibagi (x-1) sisa 10, maka:
f(x)=H(x)(x1)+10
g(1) = 10
g(x) dibagi (x-2) sisa 2, maka:
f(x)=H(x)(x2)+2
g(2) = 2

Sehingga, akan ditentukan persamaan dari fungsi h(x) untuk menentukan nilai p dan q sebagai berikut:

h(x)=f(x)(x)
h(x)=H(x)x23x+2+px+q
f(x)g(x)=H(x)x23x+2+px+q
f(x)g(x)=H(x)(x1)(x2)+px+q

Dengan fungsi di atas, maka berlaku:

untuk x = 1, maka:

2 ▪︎ 10 = 0 + p + q
p + q = 20 .... (1)

untuk x = 2, maka:

7 ▪︎ 2 = 0 + 2p + q
2p + q = 14 .... (2) ​​​​​​​
Dari persamaan 1 dan 2 adalah p = -6 dan q = 26.
Jadi sisanya adalah -6x+26.

3. Jika f(x) dibagi oleh x2-2x dan x 2−3x masing-masing mempunyai sisa 2x+1 dan 5x+2, maka berapa sisanya jika f(x) dibagi x2−5x+6?

f(x)=P(x)H(x)+s(x)
f(x)=x25x+6+ax+b
f(x)=(x2)(x3)+ax+b
f(x)=P(x)(x22x)+2x+1
f(x)=P(x)x(x2)+2x+1

Bila x = 0 maka

f(x)=P(x)x(x2)+2x+1
f(0)=P(x)0(2)+1
f(0) = 1

Bila x = 2 maka

f(x)=P(x)x(x2)+2x+1
f(2)=P(x)2(0)+5
f(2) = 5
f(x)=P(x)(x23x)+5x+2
f(x)=P(x)x(x3)+5x+2

Bila x = 0 maka

f(x)=P(x)x(x3)+5x+2
f(0)=P(x)0(3)+2
f(0) = 2

Bila x = 3 maka

f(x)=P(x)x(x3)+5x+2
f(3)=P(x)3(0)+17
f(3) = 17
f(x)=(x2)(x3)+ax+b
f(3)=(32)(33)+3a+b
f(3)=1(0)+3a+b
17=1(0)+3a+b
3a+b=17 .... (1)
f(x)=(x2)(x3)+ax+b
f(2)=(22)(23)+2a+b
f(2)=0(1)+2a+b
5=0(1)+2a+b
2a+b=5 .... (2)
Dari persamaan 1 dan 2 adalah a = 12 dan b = -19.
Jadi sisanya adalah 12x-19.

4. Diketahui suku banyak f(x+1) dibagi x2+2x mempunyai sisa 2x-5 dan f(x-1) dibagi x2+x mempunyai sisa x-9, Jika sisa pembagian f(x) oleh x2+x-2 adalah s(x) maka berapa nilai s(4)?

f(x)=P(x)H(x)+s(x)
f(x)=x2+x2+ax+b
f(x)=(x+2)(x1)+ax+b
f(x+1)=P(x)(x2+2x)+2x5
f(x+1)=P(x)x(x+2)+2x5

Bila x = 0 maka

f(x+1)=P(x)x(x+2)+2x5
f(1)=P(x)0(2)5
f(1) = -5

Bila x = -2 maka

f(x+1)=P(x)x(x+2)+2x5
f(1)=P(x)2(0)9
f(-1) = -9
f(x1)=P(x)(x2+x)+x9
f(x1)=P(x)x(x+1)+x9

Bila x = 0 maka

f(x1)=P(x)x(x+1)+x9
f(1)=P(x)0(1)9
f(-1) = -9

Bila x = -1 maka

f(x1)=P(x)x(x1)+x9
f(2)=P(x)1(0)10
f(-2) = -10
f(x)=(x+2)(x1)+ax+b
f(2)=(2+2)(21)2a+b
f(2)=0(3)2a+b
10=0(3)2a+b
2a+b=10 .... (1)
f(x)=(x+2)(x1)+ax+b
f(1)=(1+2)(11)+a+b
f(1)=3(0)+a+b
5=3(0)+a+b
a+b=5 .... (2)
Dari persamaan 1 dan 2 adalah a = 5/3 dan b = -20/3 maka sisanya adalah 5x/3-20/3.
Nilai untuk 4 dari 5x/3-20/3 adalah 0.

5. Berapa sisa jika 1! + 2! + 3! + 4! + ...... + 50! dibagi 12?

Diketahui setelah 3!, 4! + 5! + 6! + .... + 50! dapat dibagi 12 karena 4 x 3. Jadi hanya kita hitung 1! + 2! + 3! saja. Hasil dari 1! + 2! + 3! adalah 9. 9 tidak habis dibagi 12 bersisa 9. Jadi sisa adalah 9.

6. Sebuah bilangan dibagi 2 dibagi 3 dibagi 4 dibagi 5 sisa 1. maka berapa nilai bilangan tersebut?

Digunakan KPK dari 2, 3, 4 dan 5 adalah 60 lalu ditambahkan 1 menjadi 61. Maka bilangan itu adalah 61.

7. Sebuah bilangan dibagi 3 dibagi 6 dibagi 8 dibagi 9 sisa 2. maka berapa nilai bilangan tersebut?

Digunakan KPK dari 3, 6, 8 dan 9 adalah 72 lalu ditambahkan 2 menjadi 74. Maka bilangan itu adalah 74.
Teorema faktor

Suatu suku banyak F(x) mempunyai faktor (x – k) jika F(k) = 0 (sisanya jika dibagi dengan (x – k) adalah 0)

Catatan: jika (x – k) adalah faktor dari F(x) maka k dikatakan sebagai akar dari F(x)

Beberapa memungkinkan yang diketahui:

  • Jika jumlah koefisien suku banyak = 0, maka pasti salah satu akarnya adalah x = 1.
  • Jika jumlah koefisien suku di posisi genap = jumlah koefisien suku di posisi ganjil, maka pasti salah satu akarnya adalah x = -1.
  • Untuk mencari akar suatu suku banyak dengan cara Horner, dapat dilakukan dengan mencoba-coba dengan angka dari faktor-faktor konstanta dibagi faktor-faktor koefisien pangkat tertinggi yang akan memberikan sisa = 0. Contohnya:
untuk x32x2x+2=0, faktor-faktor konstantanya: ±1, ±2, faktor-faktor koefisien pangkat tertinggi: ±1. Sehingga, angka-angka yang perlu dicoba: ±1 dan ±2
untuk 4x32x2x+2=0, faktor-faktor konstantanya: ±1, ±2, faktor-faktor koefisien pangkat tertinggi: ±1, ±2, ±4. Sehingga, angka-angka yang perlu dicoba: ±1, ±2, ±1/2, ±1/4

1. Salah satu faktor dari x3+4x211x30 adalah 3 maka berapa nilai faktor lainnya?

Jawaban

3|14113003213017100x2+7x+10=0(x+2)(x+5)=0x=2x=5

2. Tentukan himpunan penyelesaian dari x32x25x+6=0!

apakah salah satu akarnya adalah 1? (1)32(1)25(1)+6=125+6=0

Ya

faktorkan tersebut

1 1 -2 -5 6
0 1 -1 -6
1 -1 -6 0
x32x25x+6=0
(x1)(x2x6)=0
(x1)(x3)(x+2)=0
x1=1x2=3x3=2

jadi himpunan penyelesaian adalah {-2, 1, 3}

Sifat akar

Pada persamaan berderajat 3: ax3 + bx2 + cx + d = 0 akan mempunyai akar-akar x1, x2, x3

dengan sifat-sifat:

Jumlah 1 akar: x1 + x2 + x3 = – b/a
Jumlah 2 akar: x1.x2 + x1.x3 + x2.x3 = c/a
Hasil kali 3 akar: x1.x2.x3 = – d/a

Pada persamaan berderajat 4: ax4 + bx3 + cx2 + dx + e = 0 akan mempunyai akar-akar x1, x2, x3, x4

dengan sifat-sifat:

Jumlah 1 akar: x1 + x2 + x3 + x4 = – b/a
Jumlah 2 akar: x1.x2 + x1.x3 + x1.x4 + x2.x3 + x2.x4 + x3.x4 = c/a
Jumlah 3 akar: x1.x2.x3 + x1.x2.x4 + x2.x3.x4 = – d/a
Hasil kali 4 akar: x1.x2.x3.x4 = e/a

Dari kedua persamaan tersebut, kita dapat menurunkan rumus yang sama untuk persamaan berderajat 5 dan seterusnya. (amati pola: –b/a, c/a, –d/a, e/a, …)

Contoh:

Diberikan persamaan x33x210x+p=0 dengan akar-akarnya x1, x2 x3. Jika 2x1 = -x2-x3. Carilah nilai p dan akar-akarnya!
2x1=x2x3=(x2+x3)
x1+x2+x3=ba
x12x1=ba
x1=31
x1=3
x33x210x+p=0
(3)33(3)210(3)+p=0
2727+30+p=0
p=24
x33x210x+24=0
-3 1 -3 -10 24
0 -3 18 -24
1 -6 8 0
x33x210x+24=0
(x+3)(x26x+8)=0
(x+3)(x2)(x4)=0
x1=3x2=2x3=4

Pembagian istimewa

Ada 3 jenis yaitu:

  • Jika n adalah bilangan asli maka:
anbnab=an1+an2b+an3b2+....+a2bn3+abn2+bn1
  • Jika 2n adalah bilangan genap maka:
a2nb2na+b=a2n1a2n2b+a2n3b2....a2b2n3+ab2n2b2n1
  • Jika 2n + 1 adalah bilangan ganjil maka:
a2n+1+b2n+1a+b=a2na2n1b+a2n2b2....+a2b2n2ab2n1+b2n

Modulus (mod)

Sifat modulus
  1. (a + b) mod n = (a mod n + b mod n) mod n
  2. ab mod n = (a mod n x b mod n) mod n
  3. ab mod n = ((a mod n)b) mod n
  4. a = b (mod n) ↔ a mod n = b mod n
  5. Mencari digit terakhir pada sebuah operasi matematika dengan menggunakan basis mod 10
  6. Teorema euler
ab mod n=ab mod π(n) mod n dengan syarat:
Didahului sifat nomor 3
p1, p2, dst adalah faktor prima dari n
π(n)=n×p11p1×p21p2××pk1pk
  1. Teorema wilson
(p - 1)! = -1 mod p
(p - 3)! = p12 mod p
p adalah bilangan prima

contoh soal

  1. Berapa hasil sisa dari
    1. 34 dibagi 5
    2. 123 dibagi 7
    3. 200 dibagi 13
    4. 195 dibagi 9
jawaban:
Jawaban

*34 mod 5=(5×6+4) mod 5=4 mod 5=4*123 mod 7=(12 mod 7)3 mod 7=53 mod 7=5(3 mod π(7)) mod 7=5(3 mod 6) mod 7=53 mod 7=125 mod 7=6*200 mod 13=(13×15+5) mod 13=5 mod 13=5*195 mod 9=(19 mod 9)5 mod 9=15 mod 9=1(5 mod π(9)) mod 9=1(5 mod 6) mod 9=15 mod 9=1 mod 9=1

Mencari bilangan

S(kP+1)P=kS+SP

Keterangan
S = Hasil sisa
k = bilangan bulat
P = Pembagi